FIS.UNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo hadir membersamai dalam Diskusi Sosial yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Selasa (21/05/24).

Rangkaian diskusi sosial yang mengusung tema "Menggali Peran Mahasiswa Dalam Demokrasi: Pilkada dan Partisipasi Aktif Mahasiswa" ini, turut dihadiri oleh Wakil Dekan II FIS, Dr. Fenti Prihatini Dance Tui, S.Pd., M.Si., Sekretaris Jurusan Komunikasi, Abdul Wahab Thomas, M.Sos., dan menghadirkan salah seorang Dosen Jurusan Komunikasi, Dr. Sumarjo, S.Pd, M.Si., serta Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo, Opan Hamzah, S.Kom., sebagai pemantik pada diskusi tersebut.

Wakil Dekan II FIS, Fenti Prihatini Dance Tui, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan diskusi sosial ini merupakan lanjutan dari kegiatan magang mahasiswa jurusan komunikasi.

"Diskusi publik seperti yang disampaikan tadi, bahwa ini dalam rangka menuju pesta demokrasi yang tidak lama lagi akan kita laksanakan. Kemudian juga terkait dengan pelaksanaan magang MBKM. Memang dari tahun 2020, program MBKM ini merupakan tuntutan bagi kami di perguruan tinggi," tutur Wadek II dalam sambutan.

Sementara itu, pemantik satu, Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Gorontalo, Opan Hamzah mengatakan kerja sama antara mahasiswa dan KPU dalam diskusi sosial ini dinilai sangat bermanfaat. Dimana, dalam giat-giat seperti ini, KPU dapat mensosialisasikan terkait dengan pemilu dan juga peran mahasiswa dalam demokrasi.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, ini hal yang sangat positif. Karena memang kami KPU Provinsi tidak mungkin bisa bekerja sama tanpa ada bantuan dari teman-teman terutama yang di Fakultas Ilmu Sosial," terang Opan, saat ditemui awak media di Aula FIS.

Opan menambahkan, keterlibatan dari mahasiswa dalam demokrasi ini sangat penting. Dimana, mahasiswa yang merupakan agen perubahan mempunyai peran untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan pemilu.

"Teman-teman juga harus paham terkait dengan bagaimana cara memilih. Karena setelah kita kembali ke kampung halaman kita, kita akan mengajak masyarakat bagaimana cara memilih, datang ke TPS seperti apa, kemudian menjadi wajib pilih seperti apa, mendaftarkan diri harus terdaftar wajib pilih misalnya,"  tambahnya.

Penulis : Amdi