FIS.UNG, Media Center - Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HMS) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo sukses menyelenggarakan diskusi publik bertema “Realita Sosial Kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo”. Kegiatan ini berlangsung di pelataran Rektorat UNG dan dihadiri oleh mahasiswa serta perwakilan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo.

Diskusi ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Yeyen Lestari Nggiu dan Frangky Adam, S.Sos., yang merupakan pengelola program HIV di KPA Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini menjadi respons aktif atas meningkatnya perhatian publik terhadap kasus HIV/AIDS di wilayah Gorontalo.

Ketua Umum HMS UNG, Nabil Bidjuni, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai kondisi aktual HIV/AIDS di daerah serta membangun kesadaran akan bahaya perilaku seksual berisiko.

“Seks bebas menjadi salah satu faktor utama penularan HIV/AIDS. Edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat, khususnya di lingkungan kampus, sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” ujar Nabil.

Mengacu pada data yang beredar di media sosial, tercatat sebanyak 1.257 kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo sejak tahun 2001 hingga 2025. Kasus tersebut mencakup berbagai latar belakang usia dan profesi.

“Angka ini menunjukkan bahwa siapa pun dan di mana pun kita, selama melakukan perilaku berisiko, tetap berpotensi tertular HIV/AIDS,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi, para pemateri mengulas berbagai aspek terkait HIV/AIDS, mulai dari penyebab, upaya pencegahan, hingga tantangan sosial yang dihadapi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), termasuk stigma dan diskriminasi. Mereka juga mengajak mahasiswa untuk menjadi bagian dari lingkungan yang inklusif dan suportif bagi ODHA.

Melalui kegiatan ini, HMS UNG berharap dapat menumbuhkan semangat kepedulian mahasiswa dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, sekaligus menjadikan mereka sebagai agen perubahan di masyarakat.

Penulis : Ramansyah