Foto : Nopiana Mozin, S.H., M.H.

Gorontalo - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbud Ristek membuka pendaftaran fasilitator nasional Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek.

Setelah melaui pendaftaran fasilitator nasional MKWK  yang dibuka hingga 30 April 2022 lalu, dosen Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan (IHK) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) lolos seleksi menjadi fasilitator MKWK dan kemudian berkesempatan mengikuti Training Of Trainer (ToT) Fasilitator Nasional Pembelajaran Matakuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi.

Dosen tersebut adalah Nopiana Mozin,SH.,MH dosen kelahiran tahun 1990 ini  merupakan satu-satunya dosen dari  UNG yang  akan mengikuti kegiatan tersebut bersama 29 peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. 

"Dari Sulawesi hanya 2 orang yang lolos yaitu dari  Universitas Muhamadiyah (UNISMUH) Makasar dan dari UNG". Ungkapnya.

Hal tersebut tertuang dalam surat undangan Training Of Trainer (ToT) dari Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi Kemdikbudristek nomor 3668/E2/DT.00.00/2022, tanggal 12 Juli 2022.

Kegiatan ini bakal digelar di Hotel Grand Mercure Kota Bandung Jawa Barat, Jumat hingga Senin, 22-25 Juli 2022.

Posisi fasilitator nasional ini terbuka bagi dosen dengan syarat dan tautan pendaftaran fasilitator nasional MKWK 2022 Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yaitu :

1. Pengampu mata kuliah wajib kurikulum: Pancasila Kewarganegaraan Agama, Bahasa Indonesia

2. Senang berkolaborasi

3. Pernah mengampu pembelajaran berbasis proyek

4. Memahami peran dosen sebagai fasilitator belajar

Saat dihubungi, Nopiana Mozin mengungkapkan kesyukurannya atas kepercayaan Kemdikbudristek kepadanya

“Allhamdulillah turut bangga karena terpilih menjadi perwakilan dari Universitas Negeri Gorontalo". 

Nantinya fasilitator nasional MKWK akan mendukung dosen lainnya dalam mengimplementasikan perkuliahan.

Sehingga dapat tercipta ruang kuliah yang mengutamakan pembelajaran berbasis proyek yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak bagi pengembangan karakternya" ujar Nopiana Mozin.