Salah satu dosen dan dua mahasiswa di Jurusan Komunikasi terlibat dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Heriot-Watt University (HWU). FGD tersebut bertema tentang Developing Sustainable Energu: Blue Energy and Economy Literacy and Roadmap in Indonesia. Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan dosen dan puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di penjuru Indonesia. Setelah proses FGD tersebut dilakukan selama kurang lebih dua minggu, panitia dari ITS dan HWU memilih salah satu dosen di UNG sebagai 25 peneliti yang terlibat dalam project kolaboratif internasional tersebut.

Dosen komunikasi yang terpilih, Gita Juniarti., M.I.Kom., mengikuti kegiatan tersebut di Surabaya pada 3-11 Agustus 2022. Kegiatan tersebut membahas tentang inovasi berupa Blue Energy, yaitu energi yang memanfaatkan kekuatan alam untuk menghasilkan energi. Kekuatan tersebut bersumber dari air, angin, sinar matahari, bahkan sampah organik. Adapun energi tersebut dapat diimplementasikan di Indonesia dengan memanfaatkan dana dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kemudian digunakan oleh para nelayan dan UMKM untuk menghemat energi.

Hasil dari kegiatan tersebut berupa presentasi rancangan program yang disusun oleh tim tersebut. Rancangan program itu berkaitan dengan energi untuk cold storage sebagai tempat penyimpanan ikan, dimana tempat untuk cold storage tersebut dapat digunakan oleh para nelayan dan penduduk setempat. Cold storage tersebut juga dapat disewakan dengan tarif Rp 750/hari untuk para nelayan, sehingga ikan yang didistribusikan tetap dalam keadaan segar dan tidak rusak, sehingga harganya pun tidak jatuh.

Kegiatan berupa Going Global Partnership (GGP) tersebut merupakan kegiatan yang digelar oleh ITS dan HWU. Kegiatan ini juga melibatkan dosen dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Mataram, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Fakultas Teknologi Kelautan pada tanggal 3-4 Agustus 2022. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan FGD dengan pemerintah di Kabupaten Tulungagung, masyarakat nelayan di Pantai Popoh dan Prigi, serta stakeholders yang terlibat sebagai sumber informasi. Kegiatan tersebut ditutup dengan presentasi di depan Pemerintah Daerah (Pemda) Tulungagung dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur pada tanggal 11 Agustus 2022.