FIS.UNG - Sebuah video dokumenter telah tayang di kanal YouTube Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Video yang berjudul "Media Massa dan Budaya Populer: Menyatukan Tradisi dan Modernitas" ini merupakan tugas dari mata kuliah komunikasi massa yang diampu oleh dosen Ramansyah, S.Sos., M.I.Kom. Video dokumenter ini dikerjakan oleh empat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, yaitu Fahri Suna, Putri Muliani Talapiu, Anindya Panca, dan Hidayatullah Zakaria. (4/12/2024)
Video tersebut menampilkan berbagai fenomena budaya yang dipengaruhi oleh media massa. Salah satunya adalah tren K-pop yang populer di beberapa kalangan anak muda Gorontalo. Gaya hidup yang terinspirasi dari K-pop, termasuk cara berpakaian dan menari, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari pada beberapa remaja dan anak muda. Namun, meskipun pengaruh budaya luar semakin kuat, para pembuat video juga menyoroti bagaimana tradisi dan budaya lokal Gorontalo agar tetap terjaga.
Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNG, Tonny Iskandar Mondong, S.S., M.A., memberikan tanggapan mengenai fenomena ini. Menurut Tonny, pengaruh media massa, terutama dari platform media sosial, memang telah mengubah wajah budaya populer di Gorontalo. "Gorontalo tidak terlepas dari pengaruh media massa yang kini makin mendalam. Media massa telah mengubah wajah budaya populer di daerah ini," ungkapnya.
Tonny menjelaskan lebih lanjut tentang dampak media massa terhadap gaya hidup masyarakat Gorontalo. Dia mencatat bahwa meskipun gaya hidup anak muda, seperti ketertarikan pada K-pop, sangat dipengaruhi oleh tren yang tersebar lewat media sosial, hal ini belum menggoyahkan budaya lokal secara keseluruhan. "Gaya hidup yang dipengaruhi oleh media massa, seperti misalnya K-pop dari platform media sosial, itu sangat mempengaruhi cara anak-anak kita yang senang sekali mengikuti tren tersebut. Itu mempengaruhi gaya hidup mereka, tapi mempengaruhi budaya secara keseluruhan, belum sampai situ. Hanya gaya hidup yang mereka tiru, dan itu seakan-akan berubah, tapi ternyata tidak. Karena tetap mereka kembali ke budaya mereka, misalkan sopan santun dan etika budaya lokal Gorontalo tetap jalan," jelas Tonny.
Dia juga menambahkan bahwa meskipun tren dari media massa dapat membuat seolah-olah ada perubahan dalam budaya, pada kenyataannya, nilai-nilai budaya yang telah lama ada di Gorontalo tetap dipertahankan. "Mereka mengikuti tren, dan itu berasumsi seakan hilang, secara waktu akan hilang dan digantikan ke tren yang baru. Saya kira itu budaya berubah secara kontemporer, menurut saya tidak. Tapi mempengaruhi melalui tren bisa terjadi melalui media massa seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Tapi budaya asli Gorontalo akan tetap hidup dan itu akan turun-temurun untuk menumbuhkan budaya tersebut."
Tonny menegaskan bahwa meskipun budaya Gorontalo mungkin terlihat dipengaruhi oleh berbagai tren, akar budaya asli daerah ini tetap kuat dan akan terus diteruskan kepada generasi mendatang. "Budaya Gorontalo akan tetap hidup, karena itu adalah bagian dari identitas kita. Budaya tersebut akan terus berkembang, mengikuti zaman, namun tetap mencerminkan nilai-nilai yang ada sejak dahulu," tambahnya.
Adapun video dokumenter tersebut sudah tayang di youtube dan bisa dilihat pada Link berikut, atau dengan scan barcode dibawah
Video dokumenter ini memberikan pandangan tentang bagaimana media massa dan budaya populer mempengaruhi kehidupan di Gorontalo, namun tetap menunjukkan bahwa budaya lokal tidak akan hilang, meskipun dipengaruhi oleh tren yang ada. Hal ini menjadi pembelajaran penting bagi generasi muda untuk tetap menjaga tradisi mereka, sambil tetap terbuka terhadap pengaruh positif dari budaya luar.
Jurusan Komunikasi UNG Akan Menggelar Seminar Nasional Etika Konten di Media Sosial
kegiatan Kuliah Pakar dengan Bupati Kab. Kepulauan Talaud di Aula FIS dengan tema "Individual dalam Interaksi Antar Manusia"
FIS sebagai Pelaksana Upacara Korpri di Lingkungan UNG
Sehubungan kepentingan peningkatan Point IKU maka dipandang perlu mengadakan tracer Study dengan Temu Alumni yang akan dilaksanakan di Kabupaten Pohuwato pada tanggal 4 s.d 5 Desember 2022