FIS.UNG (Media Center) - Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), menggelar rapat kesiapan Akreditasi Jurusan.

Rapat kesiapan tersebut digelar dalam rangka mempersiapkan dokumen-dokumen penunjang untuk akreditasi jurusan, yang secara langsung dihadiri oleh Sekretaris LPMPP UNG, di Aula FIS, Senin (12/08/24).

Sekretaris Jurusan Sejarah, Helman Manay mengatakan, beberapa hal penting terkait dengan persiapan akreditasi jurusan turut dibahas dan disampaikan pada rapat tersebut.

"Jadi kegiatan kemarin itu, sifatnya semacam upaya dari LPMPP untuk melihat prodi-prodi, terutama yang bernaung dibawah lembaga akreditasi mandiri untuk bisa disupport agar harapan untuk bisa terakreditasi unggul itu terwujud," kata Helman, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/08).

Dalam mempersiapkannya, lanjut Helman, pihaknya bersama tim kerja penyusunan dokumen akreditasi berupaya menyerap pengalaman-pengalaman yang selama ini telah dilakukan oleh LPMPP itu sendiri.

"Kami juga kemarin bersama tim kerja penyusunan dokumen akreditasi itu berupaya untuk menyerap hal-hal baik yang disampaikan, menyerap pengalaman-pengalaman yang selama ini dilakukan oleh LPMPP untuk mendampingi prodi-prodi terutama yang sudah terakreditasi unggul," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris LPMPP, Dr. Muchtar Ahmad mengatakan, target di tahun 2024 ini nantinya, ada 24 prodi yang akan diupayakan terakreditasi unggul serta 5 Prodi akreditasi internasional, termasuk 2 jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial.

"Makanya, mohon maaf saya dorong terus Ibu WD satu, kapan pertemuan dengan sejarah dan ppkn, bukan berarti saya harus memaksa bapak dan ibu untuk menyusun itu, tidak. Karena targeting kita ini sih sebenarnya 2024 ini, kita minimal ada 24 prodi yang terakreditasi unggul, dan ada 5 prodi yang terakreditasi internasional," jelasnya.

Dilanjutkan Muchtar, dalam pengakreditasan ini, pihaknya terus berupaya mendorong masing-masing prodi untuk melengkapi format-format penting sebagai dokumen pendukung.

"Lima prodi saja yang sudah terakreditasi internasional, sampai saat ini belum bisa kita integrasikan dan belum mendapatkan pengakuan bahwa itu akreditasi internasional. Makanya kami berupaya mendorong," tutupnya.

Penulis : Amdi